Langsung ke konten utama

JURNAL DWIMINGGUAN KE-1

Pada pertengahan Agustus ini tepatnya tanggal 15 Agustus 2023 saya mulai Pendidikan Guru Penggerak (PGP) angkatan 9. Kegiatan ini diawali dengan mencoba login dan update profil di Learning Management System (LMS) PGP 9. Pembukaan secara resmi dilaksanakan pada tanggal 16 Agustus 2023 dilanjutkan dengan orientasi dari Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Jawa Timur. Mulai saat itu saya sudah mulai aktif di PGP dengan kegiatan pembelajaran secara mandiri melalui LMS maupun secara tatap maya di video conference. Materi pada tahap awal ini yaitu modul 1.1 yang berisi tentang pemikiran Ki Hadjar Dewantara (KHD) tentang pendidikan.

Ada banyak hal baru yang saya dapatkan dari materi modul 1.1. Diantara materi baru yang saya dapatkan adalah pandangan KHD peran guru dalam proses pendidikan diibaratkan seperti seorang petani atau tukang kebun. Sedangkan siswa/anak dipandang sebagai biji yang ditanam dan dipelihara oleh petani. Siswa tidak dipandang sebagai kertas kosong tetapi siswa/anak dipandang sebagai kertas dengan guratan pola yang masih samar. Tugas guru tidak lagi mengisi pola tersebut tetapi hanya membuat pola yang baik semakin tebal, sedangkan pola yang negatif semakin memudar. Dalam hal ini guru bertugas menuntun tumbuh dan berkembangnya kekuatan kodrat siswa.

Selama proses pembelajaran di PGP 9 sempat mengalami kesulitan dalam membagi waktu mengingat tugas sekolah yang harus tetap berjalan normal. Mungkin karena masih awal dan perlu adaptasi dalam mengatur/mebagi waktu untuk tugas sebagai guru dan sebagai Calon Guru Penggerak (CGP). Selama dua minggu menjalani PGP ini akhirnya sudah mulai bisa menemukan pola yang sesuai untuk saya dalam membagi waktu untuk sekolah, keluarga dan PGP. Intinya setiap tugas segera diselesaikan secara bertahap agar tidak menumpuk dan berat.

Di dua minggu awal PGP ini saya berusaha untuk memraktikkan pengetahuan yang saya dapatkan di dalam pembelajaran di kelas. Meskipun belum semua dapat dipraktikkan setidaknya ada beberapa hal yang sudah dicoba. Diantara pengetahuan yang dicoba adalah pembelejaran yang berpihak pada siswa dan tentang peran guru sebagai penuntun belajar siswa. Saya mencoba menerapkannya di pembelajaran dengan memberi kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pendapatnya di depan kelas dalam bentuk presentasi atau dalam bentuk menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan materi yang sedang didiskusikan. Saya juga berupaya agar semua siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan sebaik-baiknya.

Cara yang saya lakukan untuk memastikan siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik dan memahami materi yang dipelajari siswa adalah saya memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika ada hal-hal yang belum dipahami. Selain itu saya juga berkeliling menghampiri siswa untuk menanyakan hal-hal terkait materi yang kemudian untuk diketahui apakah siswa sudah memahami materi yang dipelajari atau belum. Jika ada siswa yang belum memahami materinya, saya menjelaskan ulang ke siswa, baik secara klasikal maupun kelompok kecil.

Kendala yang saya hadapi ketika mencoba menerapkan pembelajaran yang berpusat pada siswa adalah masih ada siswa yang perlu dilatih kembali tanggung jawab dalam belajar. Masih ada siswa yang jika diberi kesempatan berdiskusi atau kerja kelompok masih belum bisa berperan aktif dalam kegiatan kelompok atau diskusi. Kendala lainnya adalah ketika fokus pada pemahaman siswa secara menyeluruh adalah target materi yang mungkin tidak tercapai.

Pada tahap selanjutnya saya harus mencari cara agar pembelajaran dapat berjalan secara ideal sebagaimana pemikiran KHD tentang pendidikan. Siswa dapat aktif, dan target capaian materi dapat terlaksana. 

Komentar