Langsung ke konten utama

Postingan

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF

 Berikut adalah jurnal refleksi dwi mingguan modul 1.4 dengan model Six Thinking Hats (Teknik 6 Topi)

AKSI NYATA MODUL 1.4

Menuntun Tumbuhnya Motivasi Intrinsik oleh Ahmad Mukhlis Anshori CGP Angkatan 9 SMAN 2 Ponorogo Latar Belakang Setiap sekolah pasti mengharapkan memiliki budaya positif.  budaya positif di sekolah adalah nilai-nilai dan kebiasaan-kebiasaan di sekolah yang berpihak pada murid agar mereka dapat berkembang menjadi pribadi yang kritis penuh hormat dan tanggung jawab.  budaya positif bisa terwujud jika setiap warga sekolah memiliki disiplin diri yang positif.  sikap positif akan sangat baik jika tumbuh dari motivasi  intrinsik. Disiplin yang tumbuh dari  motivasi intrinsik akan memiliki ketahanan yang lebih lama dibandingkan jika disiplinnya tumbuh dari motivasi ekstrinsik.  Bagaimana cara untuk menumbuhkan motivasi intrinsik dalam diri warga sekolah khususnya pada murid?  Mengapa harus motivasi yang ditumbuhkan dalam diri murid?  jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut akan dijelaskan pada bagian berikutnya. Tujuan Menumbuhkan motivasi intrinsik d...

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK

Berikut adalah jurnal refleksi dwi mingguan modul 1.3 visi guru penggerak dengan model papan certia reflekstif.

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.2 NILAI DAN PERAN GURU PENGGERAK

 Berikut adalah refleksi dwi mingguan modul 1.2 tentang nilai-nilai dan peran guru penggerak dengan model segitiga refleksi.

MODUL 1.4: KONEKSI ANTAR MATERI

Sebagai seorang guru saya harus memiliki kemampuan dalam mewujudkan budaya positif di kelas maupun di sekolah dengan menerapkan: Disiplin Positif Memahami Motivasi Perilaku Manusia Berkaitan Dengan Hukuman Dan Penghargaan Posisi Kontrol Guru Pembuatan Dan Penerapan Keyakinan Kelas /Sekolah Penerapan Segitiga Restitusi Disiplin Positif  Disiplin positif adalah cara penerapan disiplin yang mengajarkan anak bertanggung jawab dan menumbuhkan kesadaran diri berdasarkan nilai-nilai kebajikan. Disiplin positif lebih ke arah disiplin diri yang dapat mengontrol diri dalam melakukan segala tindakan. Disiplin positif membuat murid memahami dan menyadari berdasarkan motivasi internal, bukan motivasi eksternal Motivasi Perilaku Manusia Motivasi perilaku manusia dibedakan menjadi dua yaitu motivasi eksternal dan motivasi internal. Motivasi eksternal dapat berupa upaya menghindari ketidaknyamanan atau hukuman. Selain itu juga dapat berupa upaya untuk mendapatkan penghargaan dari orang lain. Sedan...

MODUL 1.4: PRAKTIK SEGITIGA RESTITUSI

Tugas demonstrasi kontekstual modul 1.4 adalah melakukan praktik segitiga restitusi pada siswa yang melakukan pelanggaran terhadap keyakinan kelas. Pelanggaran keyakinan kelas yang dilakukan siswa adalah tidur saat pembelajaran berlangsung dan tidak mengumpulkan tugas-tugas yang telah diberikan guru.  Berikut adalah skenario segitiga restitusi yang dilakukan untuk mencari solusi bagi pelanggaran yang dilakukan siswa.  Demonstrasi Kontekstual Modul 1.4 Skenario Segitiga Restitusi Guru : "Panji ya namanya?  Murid 1: " Ya" Guru : " Rumahnya daerah mana? " Murid 1: "Siman Pak" Guru : " Oh dekat berarti dari sekolah. Hari ini saya memanggil kamu bukan untuk mencari memberikan hukuman karena kesalahan tetapi saya melihat ada kendala yang kamu hadapi dalam pembelajaran yang perlu kita cari solusinya bersama". Murid 1 : "Ya Pak" Guru : "Apakah kamu tahu kendala atau pelanggaran keyakinan apa yang telah kamu lakukan? ” Murid : "Ta...

AKSI NYATA MODUL 1.3

 Pada modul 1.3 telah dipelajari tentang visi guru penggerak. Setiap CGP membuat visi diri yang kemudian akan diwujudkan dalam proses pembelajaran di sekolah. Visi diri tersebut berkaitan dengan cita-cita CGP terhadap murid untuk masa yang akan datang. Visi diri dari CGP selanjutnya dianalisis dengan pendekatan ATAP (Aset, Tantangan, Aksi, Pembelajaran) sehingga diperoleh prakarsa perubahan dari masing-masing CGP.  Prakarsa perubahan saya adalah "Meningkatkan kemampuan menyelesaikan masalah melalui pembelajaran kontekstual". Prakarsa perubahan tersebut diwujudkan dalam aktivitas pembelajaran yang mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan konsep-konsep fisika.  Berikut adalah beberapa kegiatan pembelajaran sebagai wujud prakarsa perubahan di atas.  Kegiatan Praktikum Jangka Sorong untuk mengukur benda-benda di sekitar siswa sebagai bentuk pembelajaran kontekstual pemanfaatan alat ukur dalam keseharian.  Demon...