Langsung ke konten utama

DARURAT COVID-19 DAN BELAJAR DARING


DARURAT COVID-19 DAN BELAJAR DARING

Bencana wabah virus corona (Covid-19) telah menyebar hingga di Indonesia. Bencana ini memaksa instansi pendidikan di daerah terdampak mengubah cara belajar tatap muka menjadi dalam jaringan (daring). Mulai dari pendidikan usia dini hingga perguruan tinggi pembelajaran dilaksanakan secara daring. Keputusan ini adalah untuk memutus rantai penularan covid-19.
Covid-19 ini diyakini berasal dari kota Wuhan, China.  Penularan cukup cepat sehingga dalam waktu yang singkat ribuan orang terjangkit, bahkan sampai meninggal dunia. Tidak hanya di Wuhan, wabah ini pun dengan cepat menyebar ke beberapa daerah lain di China.
Tidak hanya di China, wabah ini juga menular ke beberapa negara tetangga di Asia bahkan sampai di Eropa dan Amerika. Kecepatan penularan yang tinggi bisa terjadi karena cepatnya perpindahan manusia dari satu tempat ke tempat lain di era saat ini. Seorang yang membawa virus dan belum menunjukan gejala infeksi melakukan perjalanan ke kota atau negara lain yang dapat ditempuh hanya dalam hitungan jam. Ketika terjadi kontak dengan orang lain atau benda-benda di sekitar maka terjadilah penularan virus. Mungkin ini salah satu dampak buruk cepatnya teknologi perpindahan manusia ketika terjadi wabah.
Beberapa Negara telah berupaya mencegah penularan yang lebih parah dengan melakukan lockdown (isolasi). Isolasi dilakukan pada daerah terjangkit atau seluruh negara dari perpindahan manusia keluar masuk negera atau kawasan yang diisolasi. Alat-alat transportasi canggih untuk sementara ditinggalkan demi mengurangi penyebaran wabah yang meluas. Acara atau kegiatan yang mengumpulkan banyak orang ditiadakan atau ditunda termasuk kegiatan belajar mengajar.
Kegiatan belajar mengajar di ruang-ruang kelas di semua jenjang pendidikan pada negara terjangkit wabah ditiadakan. Hal senada juga dilakukan di wilayah terdampak covid-19 di Indonesia. Kegiatan belajar mengajar tatap muka ditiadakan. Kegiatan belajar dilakukan secara daring dari rumah masing-masing.
Mengapa pembelajaran daring dilakukan? Apakah teknologi daring akan mempercepat penyebaran covid-19 seperti halnya teknologi transportasi? Tentu saja tidak. Justru pembelajaran menggunakan teknologi daring dapat mencegah meluasnya covid-19. Melalui pembelajaran daring, guru dan siswa dapat berinteraksi secara sinkron atau asinkron tanpa harus tatap muka langsung sehingga resiko penularan covid-19 dapat dihindari dan memutus rantai penularanya.
Permasalahan selanjutnya adalah kesiapan guru untuk melalukan pembelajaran daring. Kesiapan tersebut mengenai jenis teknologi daring yang digunakan, kemampuan guru mengoperasikannya dan membuat isi pembelajaran daring. Dari segi teknologi daring sudah sangat banyak produk-produk atau aplikasi pembelajaran daring hadir di era revolusi industry 4.0. Masing-masing memiliki fitur dan keunggulan masing-masing. Terdapat aplikasi yang dibuat khusus untuk evaluasi, akan tetapi ada juga yang memiliki memiliki fitur untuk mengunggah materi dan evaluasi.
Dari segi kemampuan guru dalam mengoperasikan aplikasi tergantung pada individu guru yang bersangkutan. Bagi guru yang menyukai tantangan dan membuka diri pada teknologi informasi akan lebih cepat menguasai cara pengoperasian aplikasi pembelajaran daring. Akan tetapi bagi guru yang tidak membuka diri untuk berubah dalam berteknologi informasi mungkin akan terasa berat. Padahal sekarang adalah era segala sesuatu dapat dikendalikan melalui jaringan internet atau yang dikenal revolusi industri 4.0.
Segi isi sudah tidak perlu diragukan lagi kemampuan guru-guru dalam penguasaan materi. Terlebih lagi sudah banyak guru berpredikat guru profesional. Permasalahannya adalah bagaimana materi tersebut dapat tersampaikan dengan efektif melalui aplikasi pembelajaran daring. Selama ini mungkin sebagain besar guru menyampaikan materi langsung di depan siswa sedangkan pembelajaran daring tidak demikian. Kebanykan aplikasi pembelajaran daring tidak ada fitur video conference, sehingga guru harus menuangkan materi itu dalam bentuk tulisan atau video.
Proses membuat tulisan atau video materi tentu perlu waktu. Padahal kondisi darurat ini secara mendadak disampaikan sehingga waktu menyiapkan isi pembelajaran daring sangat singkat. Guru harus bekerja keras dan cepat untuk membuat isi pembelajaran daring yang akan diakses siswa dari rumah masing-masing. Semua ini harus dilakukan guru karena pembelajaran daring adalah teknologi efektif untuk mencegah meluasnya penularan  covid-19 dan menjaga pembelajaran dapat berjalan sebagaimana mestinya.

Komentar