Wabah virus corona 2019
(Covid-19) telah mengubah berbagai sendi kehidupan. Pendidikan termasuk salah
satu sendi yang terdampak adanya covid-19. Semua jenjang pendidikan mulai dari
pendidikan usia dini hingga perguruan tinggi harus menghentikan kegiatan
pembelajaran tatap muka sejak mewabahnya virus ini.
Seketika pembelajaran tatap muka
diganti dengan pembelajaran daring. Dalam waktu singkat instansi pendidikan
harus memeras pikiran untuk mencari
metode terbaik untuk pembelajaran daring. Berbagai aplikasi telah dipilih demi
terlaksananya pembelajaran di tengah pandemi. Mulai dari Whatsapp, Telegram,
email, blog, youtube, hingga LMS telah digunakan untuk melayani pembelajaran
secara daring. Beragam aplikasi dipilih yang termudah dan tercepat serta sesuai
karakteristik mata pelajaran.
Beberapa mata pelajaran terasa
berat untuk dilaksanakan secara daring. Salah satunya adalah mata pelajaran
fisika. Mengapa berat dilakukan secara daring? Karena di dalam pembelajaran
fisika perlu penjelasan matematis dan praktikum. Penjelasan matematis menjadi
sulit dipahami oleh siswa ketika hanya disajikan berupa tulisan saja tanpa ada
narasi yang biasanya di kelas disampaikan oleh guru. Terlebih lagi untuk materi
yang baru dan siswa belum memiliki pengetahuan dari jenjang pendidikan
sebelumnya. Begitu juga untuk praktikum yang biasanya dilaksanakan di
laboratorium menjadi tidak terlaksana karena pembelajaran dilakukan daring.
Permasalahan praktikum dalam
pembelajaran daring dapat diatasi dengan menggunakan aplikasi simulasi berbasis
web yang dikeluarkan oleh Universitas Colorado. Aplikasi ini diberi nama PhET
colorado. Guru maupun siswa dapat melakukan simulasi atau praktikum daring dengan
mengunjungi alamat https://phet.colorado.edu/. Aplikasi ini memiliki beberapa
kelebihan, salah satunya dapat diakses secara daring dan gratis.
Simulasi yang dapat diakses di
PhET antara lain di bidang biologi, ilmu kebumian, matematika, kimia dan fisika.
Khusus untuk fisika tema materi yang tersedia simulasinya antara lain adalah
tentang gerak, bunyi dan gelombang, usaha, energi dan daya, suhu daan kalor,
feomena kuantum, listrik magnet dan
rangkaian listrik. Dari tujuh tema tersebut total tersedia 106 simulasi.
Simulasi-simulasi fisika yang tersedia di PhET dapat dioperasikan oleh siswa maupun guru. Diantara simulasi yang tersedia, terdapat beberapa simulasi yang dapat digunakan untuk pengganti praktikum di laboratorium. Siswa maupun guru dapat mengambil data dari simulasi PhET. Diantara simulasi yang dapat digunakan untuk pengambilan data adalah
1. hukum Hooke (https://phet.colorado.edu/en/simulation/hookes-law),
2. pegas (https://phet.colorado.edu/en/simulation/masses-and-springs),
3. pendulum (https://phet.colorado.edu/en/simulation/pendulum-lab),
4. gerak peluru (https://phet.colorado.edu/en/simulation/projectile-motion).
Meskipun belum semua materi
terdapat simulasinya, akan tetapi keberadaan aplikasi PhET sangat membantu
memudahkan guru fisika dalam pembelajaran secara daring di tengah pandemi
maupun ketika pandemi ini berakhir nanti. Mengapa dapat disimpulkan demikian?
Karena di dalam materi fisika terdapat beberapa materi yang tidak mungkin untuk
diamati secara langsung karena ukuran mikro. Sebagai contoh proses terjadinya
efek foto listrik. Efek foto listrik terjadi ketika cahaya mengenai bahan
tertentu sehingga electron dapat lepas dari ikatan atom. Proses ini tidak
mungkin dapat diamati secara langsung sehingga cukup daiamati melalui simulasi.
Selaian ukuran mikro, simulasi
juga diperlukan untuk mengamati fenomena fisika yang berbahaya jika dilakukan
pengamatan dalam secara langsung. Seperti reaksi inti atau nuklir yang tidak
mungkin siswa mengamati secara langsung karena keberadaan reaktor dan
bahayanya.
Berdasarkan uraian di atas maka
dapat disimpulkan bahwa aplikasi PhET yang dikeluarkan oleh Universitas
Colorado dapat dijadikan alternatif pendukung pembelajaran fisika secara daring.
Selain itu juga dapat dimanfaatkan untuk menunjukkan fenomena fisika yang tidak
memungkinkan diamati secara langsung oleh siswa maupun guru.
#PGRI, #KOGTIK, #EPSON dan #KSGN
http://gurupenggerakindonesia.com.
Profil Penulis
AHMAD MUKHLIS ANSHORI, S.Pd, M.Sc
Penulis dilahirkan di Tulungagung tepatnya di desa Pulosari pada tanggal 5 April 1988. Penulis adalah anak ketiga dari tiga bersaudara. Penulis melalui pendidikan formal mulai dari TK Aisyiyah Pulosari. SDN 1 Pulosari lulus tahun 2000, SMPN 1 Ngunut lulus tahun 2003, SMAN 1 Boyolangu lulus tahun 2006, S1 Pendidikan Fisika Universitas Negeri Malang lulus tahun 2010 dan S2 Ilmu Fisika Univeritas Gadjah Mada lulus tahun 2015. Saat ini menjadi guru fisika di SMA Negeri 2 Ponorogo. Penulis saat ini tertarik menekuni bidang robotika untuk pembelajaran fisika.
Komentar
Posting Komentar